You are currently viewing Sekolah Perempuan Plus 2025 Chapter 17: Produksi Massal dan Implementasi Keterampilan Warnai Pembekalan Minat Part 4

Desa Kandangrejo, Grobogan, 5 Oktober 2025 – Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ahmad Dahlan FTIK Universitas Muhammadiyah Semarang kembali melanjutkan rangkaian Sekolah Perempuan Plus 2025 di Desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan.
Kegiatan kali ini memasuki tahap Pembekalan Minat Part 4, yang menjadi lanjutan dari proses penguatan kemampuan peserta dalam bidang keterampilan pilihan mereka, yakni tata rias dan pengolahan bawang merah.


Pada sesi ini, bidang pengolahan bawang merah berfokus pada produksi massal berbagai olahan hasil inovasi peserta. Produk yang dihasilkan meliputi bawang goreng original, bawang goreng daun jeruk sebagai varian baru yang menjadi kebanggaan kelompok, serta stik bawang merah dan pangsit bawang merah yang dikembangkan untuk memperluas potensi pasar. Peserta dibimbing untuk memahami tahapan produksi, pengemasan, hingga pengendalian kualitas produk.
Sementara itu, di bidang tata rias, para peserta mulai mengimplementasikan keterampilan mereka secara langsung dengan menjadikan anak-anak mereka sebagai model atau client praktik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta dalam menerapkan teknik rias dasar serta membangun kebiasaan profesional dalam menghadapi calon pelanggan di masa depan.
Ketua Tim Pelaksana, Reffi Naufal, menjelaskan bahwa kegiatan kali ini menandai kemajuan signifikan dalam perjalanan pembelajaran peserta.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin peserta benar-benar menerapkan ilmu yang telah diperoleh, bukan hanya dalam teori. Tahap ini menjadi wujud nyata bagaimana pelatihan bisa bertransformasi menjadi aktivitas produktif yang berpotensi ekonomi,” jelasnya.
Salah satu peserta bidang pengolahan bawang merah, Ibu Yunanik, turut mengungkapkan rasa bangganya.
“Saya senang sekali karena bisa membuat produk sendiri bersama teman-teman. Ternyata hasilnya enak dan bisa dikemas menarik. Saya jadi ingin menjualnya di warung dan online,” tuturnya.
Sedangkan dari bidang tata rias, Ibu Listyowati membagikan pengalamannya saat praktik.
“Awalnya saya agak gugup saat mulai merias anak sendiri, tapi setelah mengikuti arahan dan mencoba beberapa kali, hasilnya memuaskan. Anak saya malah senang dijadikan model,” ujarnya sambil tersenyum.


Melalui Sekolah Perempuan Plus 2025, para perempuan Desa Kandangrejo terus menunjukkan kemajuan luar biasa dalam bidang keterampilan dan kewirausahaan. Dengan dukungan pelatihan berkelanjutan, program ini diharapkan mampu menciptakan perempuan desa yang mandiri, kreatif, dan berdaya secara ekonomi, sekaligus memperkuat kontribusi mereka terhadap pembangunan lokal.