Semarang │Unimus (22/10/2018) Alhamdulillah, izin pembukaan program studi Sarjana (S1) Informatika Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomer 839/KPT/I/2018. Salinan Surat Keputusan (SK) dari Menristekdikti tentang ijin pembukaan Program Studi Informatika diserahkan Senin (22/10) oleh Koordinator Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Dr. Dwi Yuwono Puji Sugiharto M.Pd., Kons kepada Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd. Bertempat di Aula RSGM Unimus penyerahan SK di saksikan oleh ketua BPH Unimus, para wakil rektor, para dekan dan dosen di Unimus.
Rektor Unimus, Prof. Dr. Masrukhi menyampaikan terimakasih atas bimbingan dan arahan LLDIKTI sehingga pendirian S1 Informatika dibawah naungan Fakultas Teknik (FT) Unimus telah di serahterimakan SKnya dari Kemenristekdikti. Prof. Masrukhi menambahkan, apa yang dilakukan pihaknya merupakan bagian komitmen serta upaya untuk menjadikan Unimus sebagai University for the Excellence. “Kampus Unimus terus berbenah, alhamdulillah kepercayaan masyarakat semakitn tinggi terhadap Unimus, capaian mahasiswa haru tahun ajar 2018/ 2019 Unimus mendapatkan 2764 mahasiswa baru. Kami akan terus pacu prestasi-prestasi di berbagai bidang serta penyelenggaraan Catur Dharma perguruan tinggi Muhammadiya dan kami akan senantiasa mengoptimalkan 8 fakultas yang ada saat ini di Unimus,” imbuh Prof. Masrukhi. Bertambahnya program studi baru Sarjana Informatika tersebut, saat ini menambahkan program studi di Unimus menjadi 25 program studi.
Prof. DYP yang hadir di Unimus bersama pejabat di lingkungan LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah untuk menyerahkan SK juga memberikan pembinaan kepada pimpinan dan dosen di Unimus. Disampaikan oleh Prof. DYP bahwa dari sisi PTS Unimus juara sehingga Unimus Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) terakreditasi A pada tahun 2019 harga mati. Ditambahkan bahwa secara kelembagaan ada berbagi tantangan yang harus di hadapi Perguruan Tinggu Swasta seperti Unimus. “Tantangan pertama adalah era perubahan cepat berupa disrupsi dan revolusi industri 4.0, Universitas harus mau out of the box memunculkan program studi yang di butuhkan masyarakat. Tantangan keduaadalah pembelajaran online, melalui program ‘Belajar Jarak Jauh (BJJ) yang harus dimulai dengan menyiapkan blanded learning. Tidak ada sekat jarak ataupun ruang dan tidak ada batas waktu dengan program BJJ dengan catatan di buat kurikulum yang jelas dengan pembelajaran BJJ sebanyak maksimal 40% dari total semua pertemuan” jelasnya. “Program studi informatika tentunya menjadi prodi yang menjanjikan. Prodi S1 Informatika juga menjadi sangat strategis karena bisa menjadi pengelola pembelajaran blanded learning di Perguruan Tinggi, tentunya di buat dengan aturan dan kurikulum yang tertata dengan baik” pungkasnya.
Reportase UPT Humas & Protokoler