SEMARANG Kampus dituntut kesiapannya mencetak kader bela negara yang tangguh mempertahankan kedaulatan Tanah Air dan bangsa. Tuntutan ini juga karena melihat kondisi geografis Indonesia yang terbentang luas ribuan kilometer. Kemudian pula dari potensi yang dimiliki seperti ragam suku, agama, ras, budaya, adat istiadat hingga kekayaan alamnya.
“Semua kebesaran dan kekayaan milik bangsa tersebut tentunya harus dijaga, dirawat dan dilestarikan. Siapa lagi yang memiliki tanggungjawab membelanya melainkan generasi muda penerus bangsa. Didalamnya termasuk mahasiswa untuk disiapkan menjadi kader-kader bela negara demi Tanah Air tercinta,”tutur Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi, Rabu 16 Maret 2022. Dia menyampaikan pandangan di dalam kegiatan Kuliah Praktisi Implementasi Pancasila dan Deklarasi Kampus Bela Negara di Fakultas Teknik Unimus . Forum itu sekaligus dipakai memperkuat kerja sama kelembagaan mendukung penerapan Tri Dharma perguruan tinggi antara kampus tersebut dengan Pemkab Brebes.
Hadir Sekda Brebes Ir Djoko Gunawan MT, Dekan FT Unimus, Dr Ir RM Bagus Irawan WW IPM, Kepala Bakorwil Forum Komunikasi Bela Negara (FKBN) Jateng Yusuf Hidayat hingga penasehat FKBN, Brigjen Purn Sumartono. Menurut Masrukhi alasan itu yang menuntut mahasiswa termasuk dari Kampus Unimus butuh menghayati konsep Keindonesiaan. Muaranya supaya muncul rasa nasionalisme, memiliki kepribadian sebagai orang Indonesia, dan tumbuh sikap patriotisme.
Indonesia, lanjutnya, negara kaya raya, dengan dianugerahi tanah yang subur. Namun butuh diingatkan penduduk bangsa ini sangat multikultur. “Karenanya negeri ini juga butuh sumberdaya manusia berkualitas supaya bisa menjadi pemenang. Jangan sampai sebaliknya menjadi pasar atas berbagai produk global,” imbuh guru besar Ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini.
Sekda Brebes Ir Djoko Gunawan MT menambahkan Indonesia merupakan negara besar dengan penduduk lebih dari 272 juta jiwa. Terdiri atas 17.504 pulau dan 1.340 suku dari Sabang sampai Merauke. Dengan keberagaman suku, agama, ras, budaya dan adat istiadat masyarakat butuh menerapkan nilai-nilai Pancasila seutuhnya. Penerapan ideologi bangsa ini penting menangkal paham kekerasan, penyalahgunaan teknologi informasi, sikap pembenaran kelompok, intoleransi, pelanggaran HAM, kesenjangan sosial, hingga ancaman disintegrasi bangsa.
”Hasil riset Sindikasi Pemilu Demokrasi bekerjasama dengan Ditjen Politik Pemerintahan Umum Kemendagri ternyata menunjukkan 64, 7 persen responden di Indonesia menyatakan nilai-nilai Pancasila masih sangat terpatri dalam hati. Nilai Pancasila memang harus semakin digelorakan supaya rasa cinta Tanah Air bangsa merasuk dalam sanubari,”kata dia.
Di dalam Pancasila terkandung perilaku santun, sikap integritas, dan saling menghormati. Selebihnya ada konsep religiusitas, kemanusiaan, nasionalis, permusyawaratan, dan keadilan sosial. Dekan FT Unimus Bagus Irawan menyatakan kesiapannya dalam mencetak kader bela negara dari dalam kampus ini. FT Unimus juga bergandengan tangan dengan FKBN untuk semakin memotivasi tumbuhnya semangat bela negara. Diinginkan dengan sikap cinta Tanah Air yang semakin tebal upaya untuk merawat NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bineka Tunggal Ika berjalan semakin bagus.
sumber : humas/unimus.ac.id